Untuk menjawab persoalan ini, mari kita ikuti satu kisah benar yang terjadi di
antara seorang pemuda Muslim dan seorang paderi Katolik.
Kisah ini
menyimpan banyak rahsia besar. Rahsia yang menyingkap apakah silibus yang diajar
kepada setiap paderi Katolik di Vatikan. Dan apakah fungsi Al-Quran di dalam
altar khas di Perpustakaan Vatikan.
Ada seorang pemuda Arab yang baru
saja menyelesaikan pengajiannya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang
diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu
mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam.
Ketika
berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka
semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk
Islam.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah
perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di
kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja.
Mula-mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi
permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku
dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.
Ketika paderi masuk, mereka
serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat
itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata,
"Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda Arab
itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu
berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya.
Hingga
akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin
keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu, pemuda
bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim?"
Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."
Kemudian dia
beranjak hendak keluar.
Namun, paderi ingin memanfaatkan keberadaan
pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan
pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun
menerima tentangan debat tersebut.
Paderi berkata, "Aku akan mengajukan
kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda
tersenyum dan berkata, "Silakan!"
Sang paderi pun mulai bertanya,
"Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada
empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada
tujuhnya, tujuh yang tiada lapannya, lapan yang tiada sembilannya, sembilan yang
tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua
belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat
belasnya."
"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai
ruh!"
"Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa
isinya?"
"Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga?"
"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak
menyukainya?"
"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah
dan ibu!"
"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan
api dan siapakah yang terpelihara dari api?"
"Siapakah yang tercipta dari
batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"
"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap
besar!"
"Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai
30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah
sinaran matahari?"
Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum
dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca Bismillah dia berkata,
-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..
-Dua yang tiada
tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan Kami jadikan malam
Dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).
-Tiga
yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir
menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali
dinding yang hampir roboh.
-Empat yang tiada limanya adalah Taurat,
Injil, Zabur dan al-Qur'an.
-Lima yang tiada enamnya ialah solat lima
waktu.
-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah s.w.t.
menciptakan makhluk.
-Tujuh yang tiada lapannya ialah langit yang tujuh
lapis. Allah s.w.t. Berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
-Lapan yang tiada
sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy Ar-Rahman. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan
malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu lapan
orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada
Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik,
katak, darah, kutu Dan belalang.
-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh
ialah kebaikan. Allah s.w.t. Berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka
untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).
-Sebelas yang tiada dua
belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf.
-Dua belas yang tiada
tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan
(ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah
batu itu dengan tongkatmu." Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air."
(Al-Baqarah: 60).
-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah
Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
-Adapun sesuatu yang
bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. berfirman,
"Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18).
-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
-Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah saudara-saudara
Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami,
sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat
barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap,
Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah
mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ." (Yusuf:98)
-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara
Keldai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara
keldai." (Luqman: 19).
-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu
adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.
-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api
ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t.
berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).
-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab
dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah
Ashabul Kahfi (penghuni gua).
-Sesuatu yang diciptakan Allah dan
dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t.
"Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran
matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari
dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua
di siang hari.
Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar
jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia
mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan
saja.
Permintaan ini disetujui oleh paderi. Pemuda ini berkata, "Apakah
kunci syurga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan
kebimbangannya, namun tidak berhasil.
Orang-orang yang hadir di gereja
itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba
mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan
semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda
tidak mampu menjawabnya!"
Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu
jawapannya, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin
keselamatan anda." Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha
Illallah Wa Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah."
Lantas paderi dan
orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah
telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan
seorang pemuda Muslim yang bertakwa.
No comments:
Post a Comment