Tuesday 11 October 2011

Haytullah





Dalam gelut mengejar masa membina matlamat hidup, aku berlabuh di sini.. menghela nafas lelah bersama secangkir kopi.. Kopi kapal api hehehe..   bisakah secangkir kopi ini jadikan aku ‘lasak’ sepanjang hari!? Dan metode ini harus kuulangi agar ‘gagah’ sepanjang hayat!?? Ahaksss…! mampus ler aku… kalau jasad ini langsung tak diberi rehat… minda ini langsung tak diberi ruang untuk bersantai sambil berkongsi inspirasi.



         Sesekali berkaca mata hitam dan duduk ber’sunbathing’ di tepi kolam memang indah.. Sudah lama kulit mulus ini rindukan matahari... mata dan telinga ini rindukan kicauan burung, suara alam dan segaris warna pelangi.. juga yang paling aku tagihkan adalah suara-suara insan yang ‘tua dgn ilmu’... 'dewasa dgn kematangan fikiran'.. tika jari-jemari mereka menekan kekunci maka termuntahlah saratan kisah, resapan ilmu dari berita dan sejarah. Aku hanya budak mentah yang tak jemu mencari hikmah. Hidup ini hanya sekali, perlu ku isi sebaik mungkin ;)..



“Seandainya lautan itu menjadi tinta.. nescaya belum cukup untuk menulis kalam Allah”.



Nahhh!!  lihat saja betapa hidup ini terlalu singkat untuk dipersiakan dan lebih jahil lagi andai hayat ini dibiarkan menjadi alat mainan syaitan. Pun begitu bukanlah matlamat hidupku untuk membolot segalanya seperti sang haloba yang mati di lautan ilmu tanpa sedikitpun dimanfaatkan. Sedangkan teori insan bistari adalah memahami, amali dan kekuatan hati. Aku ingin mengatur langkah rapi menelusuri jalanan hidup ini hingga sampai ke penghujung. Untuk itu aku ingin tahu sebanyak mungkin.. yang tentunya menjadi aset penting sebagai bekalan sepanjang jalan. Alam fana dan isinya yang indah ini masing-masing punya historinya tersendiri. Seboleh mungkin aku tak mahu ketinggalan untuk mengenali, mencintai dan (kalau boleh) mempertahankannya sebelum ia hancur ditangan sang algojo(Spt kata Sang Pencipta "Dunia ini akan dihancurkan oleh tangan manusia sendiri"). Dan yang paling tepat.. aku ingin berkerja kuat (mengisi hayat yang dikatakan ibadat) sebelum dijemput kembali ke alam kekal (akhirat). )



“Bersembahyanglah kamu seolah-olah esok kamu akan kembali mengadap ALLAH.. dan berkerjalah kamu seolah-olah kamu akan hidup seribu tahun lagi”



         Wahhh!! Renungkan saja betapa dunia dan akhirat perlu sama-sama dikejar. Aku harus pintar mengendalikan kedua-duanya agar seimbang. Yang pasti.. jahillah diri ini andai mengejar dunia bukan untuk akhirat!. Ini bererti hala tuju hidup ini masih satu. Urusan dunia dan akhirat tak perlu dipisahkan. Ilmu dan agama adalah sebatian bukun unsur magnetic sekutub yang saling menolak.



“Hayat ini adalah kesempatan beribadat..”



         Aku bukanlah insan yang hidup di zaman Rasullullah yang punya kesempatan untuk menghunus pedang bersama baginda di medan perang. Pun aku bukanlah Iraqis di bumi Iraq yang punya kesempatan menggalas senjata untuk berjuang mempertahankan bangsa, agama dan negara. Aku hanya insan kerdil di sini. Yang masih bebas menghela nafas puas di bumi harmoni. Selaku hambaNya, aku tak mahu melepaskan peluang dan sentiasa mencari ruang untuk membuktikan cintaku… Akan aku pergunakan sekecil-kecil kesempatan yang datang disepanjang perjalanan hidup ini.



Raihan (Abu Bakar)

Demi Masa

Demi masa...
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan...
Yang beriman dan beramal saleh
Ah...

Demi masa...
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan...
Nasihat kepada kebenaran dan kesabaran
Ah...

( korus 1 )
Gunakan kesempatan yang masih diberi
Moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan
Kerna ia takkan kembali

( korus 2 )
Ingat lima perkara, sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua, kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

Demi masa...
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan...
Yang beriman dan beramal saleh
Ah...

( ulang korus1, korus2 )

No comments:

Post a Comment