Wednesday 14 December 2011

pentingnya kawin muda disebabkan kelemahan diri....

Alah, kalau datang godaan sekuat mana pun, andai benteng pertahanan diri kuat dan kukuh, tak akan berlaku apa-apa. Mari kita renung sebentar, dari perspektif daya tahan diri, apakah pernikahan itu suatu keperluan diri?

Kalau sebelum ini kita membicarakan tentang serangan dan suasana yang buruk dalam persekitaran kita, sekarang kita akan melihat pula kepada aspek dalaman diri kita sendiri. Tak dinafikan, andaikata seseorang itu kukuh dan kuat dalam menghadapi ujian dan cubaan, sudah pastilah sekuat mana pun cubaan yang datang dapat ditangkisnya dengan baik dan tepat.




Malangnya, tak ramai yang betul-betul mempunyai kekuatan seperti itu, kekuatan yang menyababkan dirinya tetap tegar dalam arus kuat yang mengajak manusia meninggalkan kebaikan dan melakukan kemaksiatan. Kekuatan yang hanya dapat dibina daripada latihan dan pengarahan yang jelas daripada pihak yang menjalankan tugas mendidik yaitu ibubapa.





Diceritakan di dalam cerita mengenai seorang pemuda pada zaman pemerintahan Saidina Umar RA, seorang pemuda kacak yang selalu ke masjid dituduh memasuki sebuah rumah yang dihuni seorang wanita muda yang amat cantik lalu menggoda wanita tersebut untuk melakukan zina. Apabila diadili oleh saidina Umar, rupa-rupanya wanita tersebut yang tertarik terhadap pemuda itu lalu berpakat dengan seorang nenek untuk menggoda lelaki tersebut. Nenek itu meminta pertolongan dari lelaki tadi untuk memerahkan susu domba yang dimilikinya. Lelaki itu bersetuju. Setelah ikut masuk ke rumah nenek tersebut, nenek itu menyuruh duduk sebentar sementara dia pergi mengambil domba itu. Lalu masuklah wanita muda tadi lantas terus menggoda lelaki itu untuk melakukan zina.



Lelaki itu meminggirkan diri dan menolak sekeras-kerasnya. Setelah meyakini bahawa keinginannya tidak akan terpenuhi, maka wanita itu menjerit meminta tolong dari orang ramai dengan menuduh lelaki itu yang menceroboh rumahnya dan menggodanya. Setelah mendengarkan alasan lelaki itu, Umar terus memanggil semua wanita tua di sekitar itu sehinggalah bertemu dengan wanita yang dimaksudkan tadi. Disebabkan ketakutan berhadapan dengan saidina Umar, nenek itu pun mengaku akan perbuatannya.





Nabi Yusuf adalah seorang yang sangat kacak.. Suatu hari dia dipanggil oleh isteri tuannya, Zulaikha, masuk ke satu bilik. Di dalam bilik itu tiada seorang pun kecuali mereka berdua. Terjadilah kisah diantara mereka berdua seperti yang diceritakan oleh Allah SWT dalam ayat berikut,




Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (Yusuf:23)




Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (Yusuf:24)




Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"(Yusuf:25)




Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.”(Yusuf:26)




Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar.” (Yusuf:27)




Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: “Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar.”(Yusuf:28)





Allah SWT memberi tahu kita bahawa di dalam diri Nabi Yusuf AS sebenarnya telah timbul keinginan untuk melakukan perbuatan zina dengan Zulaikha. Akan tetapi keimanannya kepada Allah SWT telah menyelamatkan diri Nabi yusuf dari perbuatan yang keji lagi hina. Bertapa kuat dan kukuhnya iman Nabi Yusuf tatkala digoda oleh Zulaikha, seorang wanita bangsawan yang sangat cantik.





Seandainya kita berada di dalam posisi sang pemuda di zaman Umar itu ataupun di dalam posisi Nabi Yusuf AS apakah kita mampu berbuat seperti yang dilakukannya?. Dan apakah situasi tersebut mustahil untuk berlaku pada zaman kita?.Terlalu ramai wanita murahan yang tak malu-malu mengorat si jejaka, bahkan bukan sedikit di kalangan mahasiswa yang berzina. Semua itu terlalu mudah untuk berlaku, sedangkan pendinding diri kita masih lagi terlalu lemah. Lantas apakah lagi alasan saya untuk mengatakan berkahwin itu belum menjadi keperluan saya?

No comments:

Post a Comment